Senin, 05 Desember 2016

MULTIPLE INTELEGENCE


MULTIPLE INTELEGENCE
A.    Pengertian
Multiple  Intelligences adalah istilah atau teori dalam kajian tentang ilmu kecerdasan yang memiliki arti “kecerdasan ganda” atau “kecerdasan majemuk”. MIR (Multiple Intelegence Riset) adalah riset yang luar biasa yang membantu guru menemukan gaya belajar siswa. Biasanya MIR dilaksanakan pada saat penerimaan siswa baru yang bertujuan untuk memetakan kecerdasan masing-masing siswa.
Terdapat 7 kecerdasan manusia:
1.      Linguistik bahasa
Kecerdasan bahasa memuat kemampuan seseorang untuk menggunakan bahasa dan kata-kata, baik secara tertulis maupun lisan, dalam berbagai bentuk yang berbeda untuk mengekspresikan gagasan-gagasannya.
2.      Musikal
Kecerdasan yang memuat kemampuan seseorang untuk peka terhadap suara-suara non-verbal yang berada di sekelilingnya, termasuk dalam hal ini adalah nada dan irama. 
3.      Logkial-matematikal
Kecerdasan matematis-logis adalah kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah. Ia mampu memikirkan dan menyusun solusi (jalan keluar) dengan urutan yang logis (masuk akal). Ia suka angka, urutan, logika dan keteraturan. Ia mengerti pola hubungan, ia mampu melakukan proses berpikir deduktif dan induktif. Proses berpikir deduktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang besar kepada hal-hal yang kecil. Proses berpikir induktif artinya cara berpikir dari hal-hal yang kecil kepada hal-hal yang besar. Ini adalah jenis keterampilan yang sangat dikembangkan pada diri insinyur, ilmuwan, ekonom akuntan, detektif, dan para anggota profesi hukum.
Kecerdasan yang dimiliki siswa dalam berhitung, siswa yang belajarnya menyukai dengan angka-angka, dan berhubungan dengan logika yang dapat dipikir dengan nyata dan rumusnya tetap.
4.      Visual-Spasial
Visual adalah gambar, sedangkan spasial adalah hal-hal yang berkenaan dengan ruang dan tempat. Jadi dalam kecerdasan ini, siswa lebih mdah untuk belajar tentang geometri, sebuah ruangan, dan mudah untuk menghafal sudut pandang suatu objek.

5.      Kinestetik
Kecerdasan yag dimiliki siswa dalam bergerak, siswa aktif atau pandai jika pembelajarannya dengan menggunakan anggota badannya digerakkan. Biasanya siswa tersebut suka dengan dunia olahraga, siswa yang tidak dapat duduk diam dalam menerima pelajaran, jika dia diam itu merupakan siksaan bagi dirinya.
6.      Intra personal
Kecerdasan ini berhubungan dengan dii pribadi siswa. Karena pada kecerdasan ini, siswa mampu mengetahui dan memahami kekurangan dan kelebihan dalam cara belajarnya. Selain itu, mampu untuk memotivasi dan mendisiplinkan diri. Orang yang memunyai kecerdasan ini, menghargai nilai-nilai, etika (sopan santun) dan moral.
7.      Inter personal
Kecerdasan ini tentang pemahaman seorang siswa terhadap orang lain. Dia dapat memahami dan mengerti dengan mudah hati, perasaan dan tingkah laku seseorang. Atau dengan kata lain, siswa tersebut sangat peka terhadap orang disekitarnya. Umunya siswa ini dapat memimpin kelomponya.

B.     Rumus pembelajaran
Gaya Mengajar Guru = Gaya Belajar Siswa
Dalam rumus tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya, guru dalam mengajar harus melihat kondisi atau cara siswa dalam belajar, agar pengetahuan dapat bermakna dan siswa dapat memahami pembelajaran dengan senang hati karena sesuai dengan cara belajar mereka. Jika kita sudah mengetahui gaya belajar siswa dengan tepat, maka kita akan dengan mudah melakukan pembelajaran dengan siswa. Kita dapat mengplikasikan strategi pembelajaran yang ada, baik itu berpusat pada guru maupun berpusat pada siswa. Misalnya saja kita dapat menerapkan metode sosiodrama dalam pembelajaran. Dalam pembelajaran tersebut sudah melingkupi beberapa atau keeluruhan dari tujuh kecerdasan siswa di atas. Itu adalah tugas kita sebagai guru untuk dapat memanfaatkan keahlian dan ilmu yang dimilikinya.





Daftar Rujukan 
Hamzah dan Nurdin. 2015. Belajar dengan Pendekatan P.A.I.L.K.E.M. Jakarta: Bumi Aksara  

Rabu, 16 November 2016

PEMBELAJARAN TEMATIK


PEMBELAJARAN TEMATIK
A.    Pengertian
Kurikulum tematik (pembelajaran tematik) adalah yang memuat konsep pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada para peserta didik.
Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran. Dengan adanya pemaduan itu siswa akan memeroleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran terpadu siswa akan dapat memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung dan nyata yang menghubungkan antar konsep dalam intra mata pelajaran maupun antar mata pelajaran, baik secara individu maupun kelompok.

B.     Karakteristik Kurikulum Tematik Yang Muncul Dalam Pembelajaran
a)      Berpusat pada peserta didik.
b)      Memberikan pengalaman langsung.
c)      Pemisahan materi pelajaran tidak begitu kentara
d)     Menyajikan konsep dari berbagai materi pelajaran dalam suatu proses pembelajaran.
e)      Bersifat luwes (fleksibel)
f)       Hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
g)      Menggunakan prinsip belajar sambil bermain dan menyenangkan.
h)      Lebih menekankan proses daripada hasil.

C.    Model-Model Pembelajaran
1.      Model Hubungan/Model Terkait (Connected model)
Model Pembelajaran ini menyajikan hubungan yang eksplisit didalam suatu mata pelajaran yaitu menghubungkan satu topik ke topik yang lain, satu konsep ke konsep yang lain, satu keterampilan ke keterampilan yang lain, satu tugas ke tugas berikutnya. Pada pembelajaran model ini kunci utamanya adalah adanya satu usaha secara sadar untuk menghubungkan bidang kajian dalam satu disiplin ilmu. Keunggulan dari model pembelajaran ini adalah siswa memeroleh gambaran secara menyeluruh tentang suatu konsep, sehingga transfer pengetahuan akan sangat mudah karena konsep-konsep pokok dikembangkan terus menerus. Contoh: guru menghubungkan/menggabungkan konsep matematika tentang uang dengan konsep jual beli, untung rugi, simpan pinjam, bunga.

(Ilustrasi gambar)  
 
2.      Model Jaringan laba-laba (Webbed)
Merupakan model yang bisa dikatakan paling populer. Model ini bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat kegiatan pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran. Keuntugan dari model pembelajaran terpadu ini bagi siswa adalah diperolehnya pandangan hubungan yang utuh tentang kegiatan dari ilmu yang berbeda-beda.



    

3.      Model Terpadu (Integrated model)
Model pembelajaran ini menggunakan pendekatan antar mata pelajaran. Model ini diusahakan denan cara menggabungkan beberapa mata pelajaran yaitu dengan menetapkan prioritas dari kurikulum dan menemukan dalam beberapa mata pelajaran. Contoh: pendeskripsian kata individu. Dalam bahasa Indonesia individu memperkenalkan diri secara lisan di depan kelas, dalam Pengetahuan Alam dijelaskan berdasarkan keturunan atau gen, dalam Pengetahuan Sosial menjelaskan individu adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain.


 

 (Ilustrasi gambar)







Logo Diva Press ok.wmffacebook diva.wmfDaftar Rujukan
Hernawan, Asep Herry. tidak ada tahun. Jurnal Pengembangan Model Pembelajaran
       Tematik Di Kelas Awal Sekolah Dasar.
       15 November 2016

Sukayati. 2004. Pembelajaran Tematik di SD Merupakan Terapan dari Pembelajaran
       Terpadu. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
       file:///D:/download/PembelajaranTematik.pdf. 15 November 2016